Moving Words - http://www.quakemaker.com

Selasa, 23 Oktober 2012

RUANG LINGKUP SISTIM INFORMASI AKUNTANSI

1. Penertian Sistim Informasi Akuntansi
         Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa, “Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.”


2. Perbedaan Sistem Informasi Akuntansi dengan :

a. Sistem Informasi Manajemen
           Adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.

b.  Sistem informasi pemasaran 
           Adalah  kegiatan peseorangan dan organisasi yang memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan pendistribusian promosi dan penentuan harga barang jasa dan gagasan. Sistem informasi pemasaran selalu digunakan oleh bagian pemasaran dalam sebuah perusahaan untuk memasarkan produk-produk perusahaan tersebut.

c.  Sistem Informasi Keuangan
           Adalah  sistem informasi yang dirancang untuk menyediakan informasi mengenai arus uang bagi para pemakai di seluruh perusahaan.


3. Siklus Pencatatan Transaksi akuntansi :

a. Siklus buku transaksi
            Tahapan pertama dalam siklus akuntansi adalah analisis data transaksi. suatu dokumen atau formulir yang disebut bukti transaksi. Dokumen yang digunakan untuk mencatat data pertama kali, sering disebut dokumen sumber, karena dokumen ini mengandung seluruh fakta mengenai transaksi tersebut. Bukti transaksi dapat berasal dari perusahaan sendiri ini disebut bukti intern atau diperoleh dari pihak luar disebut eksternal. Bukti transaksi berguna untuk :
1.  Merekam peristiwa ekonomi/transaksi secara formal.
2.  Memastikan keabsahan transaksi yang dicatat.
3.  Digunakan sebagai rujukan, apabila dikemudian hari terjadi masalah.
4.  Memulai pemrosesan transaksi sesuai dengan siklus akuntansi atau sebagai  dasar  pencatatan ke dalam jurnal. 

Jenis-jenis Transaksi 
             Jenis Bukti Transaksi berbeda-beda sesuai transaksi yang terjadi dalam
perusahaan. Secara garis besar transaksi yang terjadi dalam perusahaan
dapat dikelompokan dalam :

a. Transaksi pengeluaran uang/kas
b. Transaksi penerimaan uang/kas
c. Transaksi Pemberian kredit
d. Transaksi Penjualan kredit
e. Transaksi lain-lain

 Contoh Transaksi















b.  Jurnal
         Adalah catatan harian secara kronologis (menurut urutan tanggal) mengenai angka-angka dan fakta setiap transaksi. Data informasi yang dicatat dalam jurnal termasuk tanggal terjadinya transaksi, perubahan didebet dan dikredit suatu akun tertentu dan penjelasan singkat. Transaksi-transaksi keuangan pertama-tama dicatat dalam jurnal sebelum dipindahkan bukukan (posting) ke buku besar. Karena jurnal merupakan catatan pertama suatu transaksi maka jurnal tersebut juga book of original entry.

 Manfaat pemakaian jurnal adalah sebagai berikut :
1.  Jurnal merupakan alat pencatatan yang dapat menggambarkan pos-pos yang terpengaruh oleh suatu transaksi. Manfaat pemakaian jurnal akan sangat terasa, terutama apabila suatu transaksi mengakibatkan adanya beberapa pendebetan dan pengkreditan. Pengaruh transaksi semacam itu sukar diketahui melalui buku besar, tapi terlihat jelas dalam jurnal.

2. Jurnal juga merupakan alat pencatatan yang memberi gambaran secara kronologis (menurut urutan waktu transaksi).

3. Jurnal dapat dipecah-pecah menjadi beberapa jurnal khusus yang dikerjakan oleh beberapa orang secara bersamaan. Buku besar tidak mungkin dikerjakan oleh beberapa orang pada saat yang sama. Transaksi-transaksi dalam perusahaan besar biasanya cukup banyak jumlahnya  ehingga diperlukan beberapa orang untuk menanganinya.

         Cara pencatatan transaksi secara langsung ke buku besar akan sulit dilaksanakan dalam perusahaan-perusahaan besar, karena dengan cara ini hanya  satu orang saja yang dapat mengerjakan seluruh transaksi di buku besar.

Bentuk Jurnal
          Perusahaan merancang formulir jurnal dengan beberapa tipe formulir, sesuai dengan penggunaannya. Pada umumnya kebanyakan perusahaan terutama perusahaan kecil menggunakan formulir jurnal yang sederhana, dalam bentuk standar, jurnal dua kolom yang disebut jurnal umum.


 c.  Pengertian Buku Besar
        Buku Besar adalah buku yang berisi atau memuat semua akun yang dipergunakan oleh perusahaan. Akun dapat berbentuk kartu-kartu; kumpulan kartu-kartu akun ini disebut juga buku besar. Buku besar yang berisi akunakun harta, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan dan beban disebut buku besar umum atau general ledger. Setiap akun memiliki halaman tersendiri dalam buku besar dan memiliki nomor identifikasi sendiri. Kolom-kolom dalam akun tersebut setidaknya harus memuat informasi tentang :
a) tanggal
b) kolom referensi jurnal
c) kolom debit
d) kolom kredit
        Banyaknya akun yang digunakan oleh suatu perusahaan dipengaruhi oleh sifat kegiatan perusahaan, volume kegiatan dan informasi yang diperlukan.


d.  Neraca Saldo
          merupakan pengelompokkan saldo akhir didalam buku besar, atau daftar yang berisi kumpulan seluruh rekening/perkiraan buku besar.  Neraca Saldo biasanya disiapkan pada akhir periode atau dapat juga disiapkan kapan saja untuk memastikan keseimbangan Buku Besar. Untuk menyiapkan Neraca Saldo, saldo tiap perkiraan harus ditentukan terlebih dahulu. Fungsi neraca saldo adalah mengevaluasi adanya kesalahan posting atau penjurnalan melalui ketidaksamaan antara debet dan kredit, atau untuk memastikan bahwa Buku Besar secara matematis adalah akurat dengan pengertian bahwa jumlah saldo-saldo debet selalu sama dengan saldo-saldo kredit. Namun keseimbangan bukan berarti catatan-catatan akuntansi benar-benar akurat.

          Dalam neraca saldo terdapat hampir semua perkiraan pendapatan dan beban perusahaan. Dikatakan hampir semua, karena masih ada pendapatan dan beban yang mempunyai pengaruh lebih dari satu periode akuntansi. Itulah sebabnya neraca ini disebut dengan neraca saldo yang belum disesuaikan. Untuk itu diperlukan jurnal penyesuaian. Saldo setiap rekening disusun berurutan dari rekening Neraca dan rekening Rugi Laba sebagai berikut : 

 1. Aktifa lancar.
 2. Aktiva tetap.
 3. Aktiva lain-lain.
 4. Hutang lancar
 5. Hutang tidak lancar.
 6.  Ekuitas.
 7. Pendapatan operasi. 
 8. Pendapatan non operasi.
 9. Beban non koperasi.
10. Beban non koperasi.



4.  Komponen Pemrosesan Transaksi

a. Input, proses dan keluaran.

INPUT 
Input dalam suatu proses transaksi adalah dokumen sumber yang dapat berupa formulir atau bukti transaksi lainnya. Sebelum suatu transaksi diproses terlebih dahulu kita harus melakukan pengumpulan data transaksi. Pengumpulan data-data transaksi ini tidak dapat dipisahkan dari desain suatu formulir, sebab suatu formulir merupakan gambaran atau rekaman dari suatu transaksi. Tujuan dari formulir :
1. Formulir dibuat untuk meminta dilakukannya suatu tindakan.
2. Formulir digunakan untuk mencatat tindakan yang telah dilaksanakan.


Kegiatan yang berhubungan dengan penggunaan formulir biasa disebut sebagai Record Management.

Pertimbangan dalam merancang formulir :
1. Menentukan kebutuhan formulir.
2. Merencanakan formulir yang akan dibuat.
3. Menentukan kuantitas kebutuhan formulir.
4. Mengawasi penggunaan formulir.
5. Menentukan jangka waktu penyimpanan dan pemusnahan.
6. Menentukan alat untuk meyortir dan menyimpan formulir.

PROSES          
       Dalam sistem manual, proses disini terdiri dari kegiatan pemasukkan data transaksi kedalam jurnal. Dalam sistem komputer, prosesnya dilakukan dengan memasukkan data kedalam file transaksi.

Jenis jurnal :
Jika perusahaan masih dalam skala kecil, maka dapat digunakan jurnal umum, tapi jika perusahaan mulai membesar dan aktivitas perusahaan bertambah, tidak dapat lagi digunakan jurnal umum, harus digunakan jurnal khusus. Misalnya, Jurnal pembelian, jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas.

Langkah Perancangan Jurnal
1. Identifikasi karakteristik transaksi.
2. Buat jurnal standar.
3. Merancang jurnal (kolomnya) berdasarkan jurnal standar.  


 KELUARAN            
Terdapat berbagai macam jenis keluaran yang dihasilkan dari proses transaksi, antara lain : Laporan keuangan, Laporan Operasional, Dokumen Pengiriman, faktur, dsb.
Metode pemrosesan Transaksi
1. Batch Processing (Pemrosesan Kelompok)
2. On-Line Processing (Pemrosesan Langsung) 


b. Siklus pendapatan


    Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
          pendapatan bertujuan untuk mengfasilitasi pertukaran barang dan jasa yang dimiliki oleh perusahaan dengan kas yang dimiliki oleh ko Aplikasi siklus pendapatan.
 1.  Siklus pendapatan memproses transaksi akuntansi yang mencatat empat peristiwa ekonomi : permintaan barang dan jasa oleh pelanggan, pengiriman barang atau jasanya, permintaan pembayaran, dan tanda terima pembayaran.

2.  Pada siklus pendapatan, sistem yang terkomputerisasi menggunakan empat sistem aplikasi :

- Aplikasi entri pesanan.
- Aplikasi Pengiriman.
- Aplikasi pengajuan rekening.
- Aplikasi tanda terima konsumen.

c. Siklus Keluaran
    
        Aktivitas utama pertama dalam siklus pengeluaran adalah memesan persediaan atau perlengkapan.
            Laporan penerimaan adalah dokumen utama yang digunakan dalam subsistem penerimaan dalam siklus pengeluaran, laporan ini mendokumentasikan rincian mengenai: setiap kiriman, termasuk tanggal penerimaan, pengiriman, pemasok, dan nomor pesanan. 

Aplikasi siklus pengeluaran
- Siklus ini memproses transaksi yang menggambarkan peristiwa ekonomi berikut : permintaan barang, penerimaan barang, mencatat kewajiban untuk membayar barang, dan membayar untuk barang itu.

Pada siklus ini, sistem akuntansi yang didasarkan pada komputer menggunakan empat aplikasi :

a.  Aplikasi pembelian.
b.  Aplikasi penerimaan.
c.   Aplikasi surat bukti.
d.   Aplikasi disbursemen kas.


d.  Aplikasi Siklus Produksi


Siklus hidup produk manajemen (atau PLCM) adalah suksesi strategi yang digunakan oleh manajemen bisnis sebagai produk berjalan melalui siklus hidup-nya. Kondisi di mana suatu produk dijual (iklan, saturasi) perubahan dari waktu ke waktu dan harus dikelola sebagai bergerak melalui tahap suksesi nya.

      Siklus hidup produk (PLC) Seperti manusia, produk juga memiliki busur. Dari lahir sampai mati, manusia melewati berbagai tahap misalnya kelahiran, pertumbuhan, kematangan, penurunan dan kematian. Sebuah siklus hidup serupa terlihat dalam hal produk. Siklus hidup produk berjalan melalui beberapa tahap, melibatkan disiplin profesional banyak, dan membutuhkan banyak keterampilan, alat dan proses. Siklus hidup produk (PLC) harus dilakukan dengan kehidupan sebuah produk di pasar sehubungan dengan bisnis / komersial dan biaya langkah-langkah penjualan. Untuk mengatakan bahwa suatu produk memiliki siklus hidup adalah untuk menegaskan tiga hal:
Produk memiliki hidup yang terbatas,
Penjualan produk melalui tahap yang berbeda, masing-masing tantangan yang berbeda berpose, peluang, dan masalah kepada penjual,
Produk memerlukan pemasaran yang berbeda, pembiayaan, manufaktur, pembelian, dan strategi sumber daya manusia di setiap tahap siklus hidup.


e.  Siklus Keuangan

         Manajemen keuangan dimulai dengan tujuan yang jelas proyek. Tujuan ini digunakan untuk mengembangkan sebuah rencana tindakan untuk mencapai mereka - rencana yang realistis, dapat dinilai dan merupakan cara yang paling efisien untuk mencapai tujuan. Rencana ini diterjemahkan ke dalam anggaran yang memberikan sumber daya untuk setiap aktivitas - penyusunan anggaran akan memberikan informasi tambahan tentang setiap aktivitas yang dapat menyebabkan rencana harus diubah. Ketika ini bagian dari siklus selesai, akan ada anggaran singkat yang mengalokasikan sumber  daya untuk setiap aktivitas. Tujuannya adalah untuk membuat anggaran yang akan sedekat mungkin dengan operasi proyek yang sebenarnya.
          Ketika proyek dimulai, akuntansi juga dimulai. Catatan akuntansi dan laporan pada semua transaksi keuangan. Ada dua jenis akuntansi - akuntansi organisasi formal yang dilakukan oleh bagian akuntansi organisasi dan manajemen akuntansi dilakukan oleh manajer proyek. Secara periodik, seluruh proyek, manajer transfer informasi dari laporan akuntansi ke dalam anggaran. Selama fase ini manajer terus menerus membandingkan proyeksi anggaran dengan hasil aktual dari akuntansi. Kegiatan ini dapat menyebabkan intervensi manajemen dalam proyek untuk menangani bidang-bidang yang menjadi perhatian.  
           Akhirnya, pada akhir proyek, manajer bersama dengan personil akuntansi akan menghasilkan serangkaian laporan hasil keuangan proyek. Laporan-laporan ini akan dimasukkan ke dalam laporan keseluruhan proyek dan memberikan informasi berharga untuk membantu dalam pengembangan proyek-proyek masa depan.  

Sumber :

http://controlroom1.blogspot.com/2012/01/aplikasi-aplikasi-siklus-produksi-dan.html