Moving Words - http://www.quakemaker.com

Senin, 12 Maret 2012

BERWISATA KE WISATA BENTENG VANDER WIJCK DAN SEJARAHYA

Pada saat saya pulang kampung ke daerah Jawa Tengan tepatnya di Gombong tempat dimana ke-dua orang tua saya dilahirkan. Sesampainya di Gombong hal pertama yang ada dipikiran saya adalah berkujung ke tempat wisata yang berbau sejarah.

Dari beberapa tempat wisata yang terdapat di gombong seperti Taman Tirta Manggala, Waduk Sempor, Pantai Karang Bolong, Pantai Ayah, Pantai Logending, Goa Jati Jajar, Goa Petruk, Sandang Pesut dan Benteng Vander Wijck.


Mungkin kalian ada yang tahu manakah yang paling kuat tentang wisata bersejarah..?? Yah Benteng Vander Wijck adalah pilihan yang tepat untuk berwisata yang banyak sejarahnya dan kebetulan saudara saya ada yang bekerja di tempat ini, saya pun langsung bertanya-tanya tentang sejarah benteng ini kepadanya.

Lik Anto panggilan saya kepadanya, dia sudah lebih dari 5 tahun bekerja di Benteng Vander Wijck yah setidaknya sudah tahu banyak tentang sejarahnya Benteng ini. Saya pun langsung bertanya “Mengapa Benteng ini di namakan Benteng Vander Wijck..??”, nama Van Der Wijck diambil dari seorang perwira Belanda yang menjadi komandan dan dinilai cukup berjasa karena berhasil mengalahkan pejuang Aceh. Saat pendudukan Jepang, benteng ini juga sempat dijadikan tempat pelatihan tentara PETA. Benteng Van Der Wijck mengungkapkan sejarah di balik benteng Belanda yang cukup tersohor di daerah Gombong, Kebumen ini ungkapnya.

Benteng ini memiliki 16 barak yang dulunya digunakan sebagai asrama tentara Belanda. Di zaman pendudukan Jepang, benteng ini dipakai untuk melatih prajurit PETA (Pembela Tanah Air). Mereka ditempatkan di barak-barak di sekitar benteng, sedangkan bagian utama benteng digunakan sebagai gudang penyimpanan bahan makanan, senjata, dan amunisi.


Objek wisata sejarah yang terletak di Gombong ini memiliki bentuk yang unik, yakni berbentuk segi delapan dan memiliki dua lantai. Dan di bagian atap benteng terdapat bangunan yang berfungsi sebagai tempat pengintaian.

Seiring dengan perginya Jepang dari Indonesia, benteng ini pun resmi menjadi salah satu warisan sejarah negara Indonesia. Untuk menarik minat pengunjung lokal dan mancanegara, benteng Belanda ini dipoles demi memberikan nuansa yang baru.

Gedung ini sebenarnya milik TNI dan diserahkan untuk dikelola oleh pihak swasta tahun 1998. Saat itu Belanda lebih lama menduduki Indonesia dan dibangunlah benteng pertahanan ini ungkap lik Anto kepada saya.

Nah Pada tahun 2000 benteng ini direnovasi. Dibangun dunia rekreasi anak, gedung pertemuan, dan hotel untuk melengkapi sarana yang ada. Dari pihak TNI tidak memperbolehkan untuk mengubah bentuk, dan kamar hotel tersebut dahulunya memang barak tentara.

Secara keseluruhan, hotel yang terdapat di benteng Belanda ini tidaklah dibuka untuk umum, melainkan pada momen tertentu saja. Sasarannya memang lebih kepada rombongan. Bidikan kami menuju pada LSM, bahkan World Bank pun sempat mengadakan seminar di benteng ini. Benteng ini sering digunakan untuk diklat, dan untuk acara wedding juga bisa lakukan di gedung pertemuan.


Namun saya juga pernah menginap di hotel ini pada saat itu momennya lagi perpisahan sekolah tour GOMGONG-WONOSOBO saat saya duduk di kelas 3 SMIP, jadi wisata kali ini yang ke dua bagi saya hehee...

Ternyata tak seperti yang saya bayangkan berwisata ke benteng tua yang menyeramkan, benteng yang di bangun pada tahun 1818 ini mempunyai luas 3.606 meter persegi dengan tinggi 9,67 meter sebagai pertahanan bangsa Belanda pada zaman penjajahan dahulu. Ternyata sangat bersahat dengan dunia anak. Bayangkan saja di bangunan yang tua ini terdapat rekreasi anak, kolam renang sampai dengan hotel.


Fasilitas yang ditawarkan di tempat ini terbilang lengkap untuk kota sekelas kebumen. Seperti kereta yang berada di atas benteng, kereta kencana, kereta mini, kereta listrik, perahu dayung, jet putar, komedi putar, mobil-mobilan anak, hingga kolam renang untuk anak pun tersedia di tempat ini. Seolah-olah kita tidak sedang berwisata di Benteng tua, melainkan seperti berwisata di Ancol yang terdapat Dufan, Gelanggang Samudra, Samudra Atelantis dan Hotel haa..haaaa....

Berbagai acara menarik pun kerap diselenggarakan di area benteng Belanda ini, di antaranya pesta kembang api menyambut Tahun Baru atau live music selama 7 hari, 7 malam dalam rangka menyambut momen Idul Fitri.

Untuk menikmati sebuah catatan perjalanan sejarah di Benteng Van Der Wijck, kaian cukup membayar Rp 4.000 pada weekday dan Rp 5.000 di hari libur. Tapi itu belum termaksud jika kalian ingin naik permainan yang ada di dalam benteng atau pun masuk ke kolam renang.

Benteng Vander Wijck adalah pusat hiburan bagi warga Gombong. Dijamin kalian yang sudah pernah berwisata ke Benteng Vander Wijck tidak menyesal, Karena selain berwisata kalian juga banyak tahu tentang sejarahnya dari Benteng ini, saya aja sudah dua kali berkunjung hee..hee.. Saatnya kalian mengetahui sejarah lebih dalam sambil berlibur bersama keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar